Laman

Friday, March 11, 2011

gempa di jepang

Gempa dengan
kekuatan sekitar 8,9
Skala Richter
mengguncang Jepang.
Gempa tersebut
menimbulkan
gelombang tsunami di
sejumlah daerah.
Gelombang tsunami
dilaporkan terjadi di
Kota Onahama di
wilayah Fukushima.
Belum ada laporan
korban dalam
peristiwa ini. Menurut
televisi NHK, Jumat
(11/3/2011), gelombang
tsunami tersebut
setinggi empat meter.
Gempa ini disebut-
sebut sebagai gempa
terdahsyat dalam 7
tahun. Gempa ini
terjadi pada pukul
14.46 waktu setempat.
Otoritas Jepang
langsung
mengeluarkan
peringatan tsunami
pasca gempa dahsyat
tersebut.
Gempa tersebut
membuat gedung-
gedung di Tokyo
bergoyang. Orang-
orang pun panik
berlarian ke jalan-jalan.
Badan Meteorologi
Jepang mengeluarkan
peringatan tsunami
untuk seluruh pantai
Jepang, Rusia dan
Mariana Islands.
Diingatkan bahwa
gelombang air setinggi
hingga 6 meter bisa
menghantam pantai
dekat wilayah Miyagi.
(detik.com)

gempa di jepang

Wednesday, March 9, 2011

biografi cut meyriska

Cut Meyriska atau yang
bernama lengkap Cut Ratu
Meyriska lahir di Medan
pada tanggal 26 Mei 1993.
Dia merupakan gadis
cantik pemain sinetron
Kepompong dan Arti
Sahabat.
Selain membintangi
sinetron Kepompong dan
Arti Sahabat, Anak dari
pasangan Ir. Suryadi AK
dan Cut Suharmita ini
pernah membintangi
beberapa Sinetron antara
lain: CUCU MENANTU,
CINTA BUNGA, SUCI dan CINTA MAYA.
Cut Meyriska akrab dipanggil Chika ini merupakan penggemar Harry Potter dan Band d'Masiv.
Biografi Cut Meyriska
semoga dapat
bermanfaat. Terimaksih.

Tuesday, March 8, 2011

kasiat buah mahkota dewa

Setelah mengetahui khasiat tumbuhan satu ini, mungkin Anda segera berminat menanamnya. Dunia tanaman obat kini kedatangan “pendatang baru” yang lumayan hebat. Mahkota dewa namanya.
Ia bisa membuat penderita penyakit ringan macam gatal-gatal, pegal-pegal, atau flu, hingga penyakit berat seperti kanker dan diabetes, merasakan kesembuhan.
Mengetahui khasiat tumbuhan satu ini, mungkin Anda segera berminat menanamnya. Betapa tidak. Tanaman ini ternyata punya khasiat luar biasa. Ia bisa menyembuhkan gangguan kesehatan dari yang ecek-ecek hingga yang nyaris tak ada harapan sembuh. Kalau cuma pegal-pegal, sehari dua hari bakal hilang.

Flu?
Wah, itu tugas yang juga bisa dibereskan dalam sehari dua hari. Diabetes pun bakal takluk dalam beberapa bulan.

Bagaimana dengan kanker?
Meski butuh waktu bulanan, tanaman ini pun sanggup melawannya sampai titik darah penghabisan. Paling tidak itu berdasarkan pengalaman empiris banyak orang, termasuk yang merasa sembuh dari penyakit pada organ hati atau jantung, hipertensi, rematik, serta asam urat.
Untuk mengolahnya jadi obat pun sangat gampang. Cuma dengan menyeduh “teh racik” terbuat dari kulit dan daging buah, cangkang buah, atau daunnya, bahan obat alami ini pun siap dipakai. Kalau enggak menghendaki rasa pahitnya, kita bisa sedikit bersusah payah mengolahnya menjadi ramuan instan. Rasanya ditanggung lebih sedap tanpa mengurangi khasiat.
Itulah mahkota dewa (Phaleria macrocarpa). Tanaman yang kabarnya berasal dari daratan Papua ini di Jawa Tengah dan Yogyakarta dijuluki makuto dewo, makuto rojo, atau makuto ratu. Orang Banten menyebutnya raja obat, karena khasiatnya bisa menyembuhkan berbagai penyakit. Sementara, orang-orang dari etnik Cina menamainya pau yang artinya obat pusaka.

Dari alergi hingga kanker
Sebagian orang mungkin pernah sekadar melihatnya, sebagian lagi mendengar namanya pun tidak pernah. Wajar bila selama ini sangat sedikit orang tahu mahkota dewa. Apalagi khasiatnya. Bahkan, di banyak lembaga penelitian yang menangani tumbuhan berkhasiat obat belum ditemukan hasil penelitiannya.
Sampai saat ini, setidaknya baru dr. Regina Sumastuti dari Jurusan Farmakologi, Universitas Gadjah Mada yang telah menelitinya. Itu pun masih terbatas pada pengujian terhadap efek antihistamin atau antialergi.
Padahal, kalangan keraton Solo dan Yogyakarta telah lama mengenalnya dan memanfaatkannya sebagai tanaman obat. Beruntung, lama-lama manfaat luar biasa ini bocor ke kalangan awam.
Sekarang, tanaman ini seakan turun dari langit sebagai “dewa penyelamat” orang sakit. Berbagai kesaksian dikemukakan mereka yang telah merasakan khasiatnya. Dalam buku Mahkota Dewa Obat Pusaka Para Dewa karya Ning Harmanto, ketua Kerukunan Wanita Tani Bunga Lily, yang menekuni pengobatan dengan mahkota dewa, ada 26 orang yang mengakui keampuhannya atau ditulis berhasil sembuh dari sakitnya berkat mahkota dewa.
Di antara mereka adalah Tuti Ariestyani Winata, yang setelah menjalani operasi pengangkatan kista di rahim, mengalami kemunduran kondisi tubuh. Badannya kurus, perutnya membuncit seperti sedang hamil tua, jari-jari kakinya menggemuk, tekanan darahnya naik-turun, dan Hb-nya sangat rendah.
Beberapa dokter yang dikunjunginya memberikan diagnosis berbeda. Ada yang mendiagnosisnya menderita kanker hati, sirosis hati, dan ada pula yang menyatakan dia menderita hepatitis kronis. Tak kunjung memperoleh kepastian penyakit yang dideritanya, atas saran Ning, Tuti akhirnya mengonsumsi air rebusan daging buah mahkota dewa. Setelah enam bulan, Tuti merasa sembuh dan kondisi tubuhnya membaik kembali.
Selain Tuti, Diana yang berdomisili di Bekasi menyatakan berhasil sembuh dari penyakit kanker di payudara kanannya setelah menjalani operasi dua kali lagi untuk membersihkan kanker di payudara kirinya.
Anna Winata di Bogor dan Retno di Bekasi juga merasakan sehat kembali dari sakit kanker rahim berkat mahkota dewa. Ny. Parlan di Balikpapan pun berhasil menormalkan kadar gula darahnya berkat tumbuhan obat ini.
Masih banyak lagi contoh keberhasilan yang lain. Sayangnya, yang tidak berhasil tidak pernah terungkap, sehingga tidak bisa diketahui penyakit apa yang tidak mampu dilawan tanaman berbuah merah menyala ini.
Selama ini daun dan buah mahkota dewa dimanfaatkan masyarakat Indonesia, khususnya di Jawa, sebagai obat penyakit kulit, gatal-gatal, dan eksim. Penyakit tersebut ditandai dengan gejala gatal-gatal, pertanda adanya alergi terhadap agen tertentu yang mendorong sel-sel tubuh mengeluarkan histamin.
Soal kemampuan melawan penyakit kulit ini Sumastuti sudah membuktikannya. Dari penelitian secara in vitro menggunakan usus halus marmot, diketahui, memang benar daun dan buah mahkota dewa mempunyai efek antihistamin. Artinya, tanaman tersebut secara ilmiah bisa dipertanggungjawabkan penggunaannya sebagai obat gatal-gatal akibat gigitan serangga atau ulat bulu, eksim, dan penyakit lain akibat alergi.
Penelitian lain masih kita tunggu untuk membuktikan khasiat luar biasa seperti yang dirasakan beberapa orang di atas. Namun, cerita dari mulut ke mulut rupanya sudah membuat orang, terutama yang sakit berat dan umumnya hampir putus harapan, percaya. Maka, orang pun mulai beramai-ramai mencari bagian berkhasiat mahkota dewa.
Tak sedikit yang mencoba menanamnya di pekarangan rumah. Bahkan, ada yang melihat “wabah” ini sebagai peluang usaha untuk membudidayakan dan mengolahnya menjadi produk ramuan obat tradisional atau jamu dengan berbagai bentuk.

Dijadikan “teh”
Menanam mahkota dewa memang bukan perkara sulit. Tumbuhan, yang bisa hidup baik pada ketinggian 10 - 1.000 m dpl., ini bisa ditanam dari biji atau hasil cangkokan.
Meski penanamannya bisa di dalam pot atau langsung di tanah, pertumbuhannya akan lebih baik bila ditanam di tanah. Tanaman dari biji biasanya sudah berbuah pada umur 10 - 12 bulan. Yang berasal dari cangkokan, mestinya berbuah lebih cepat.
Buah inilah bagian yang paling banyak digunakan sebagai obat alami, di samping daun dan batang. Dari ketiga bagiannya, yakni kulit dan daging buah, cangkang (batok biji), serta biji, yang dimanfaatkan umumnya kulit dan daging buah serta cangkangnya. Buah muda berwarna hijau dan yang tua berwarna merah cerah.
“Khasiat buah muda dan tua sama saja,” jelas Ning. Sayang, senyawa apa yang terkandung dalam bagian-bagian buah, masih belum terungkap secara detil. Cuma, Hutapea dkk. (1999), seperti dikutip Sumastuti, menyatakan, dalam daun dan kulit buah makuto dewo terkandung senyawa saponin dan flavonoid, yang masing-masing memiliki efek antialergi dan antihistamin.
Ning menulis, dalam keadaan segar, kulit dan daging buah muda mahkota dewa terasa sepet-sepet pahit. Sedangkan yang sudah tua sepet-sepet agak manis. Jika dimakan segar akan menimbulkan bengkak di mulut, sariawan, mabuk, bahkan keracunan. Apa penyebabnya, belum diketahui dengan pasti. Karenanya, tidak dianjurkan untuk mengonsumsinya dalam keadaan segar.
Cangkangnya memiliki rasa sepet-sepet pahit, lebih pahit dari kulit dan daging buah. Bagian ini juga tidak dianjurkan untuk dikonsumsi langsung karena dapat mengakibatkan mabuk, pusing, bahkan pingsan. Namun, setelah diolah, bagian ini lebih mujarab ketimbang kulit dan daging buah. Ia dapat mengobati penyakit berat macam kanker payudara, kanker rahim, sakit paru-paru, dan sirosis hati.
Ada alasan mengapa biji mahkota dewa tidak dikonsumsi. “Bijinya sangat beracun. Kalau mengunyahnya, kita bisa muntah-muntah dan lidah mati rasa,” tambah Ning. Karenanya, bagian ini cuma digunakan sebagai obat luar untuk penyakit kulit.
Sudah tentu untuk menjadikan daging buah atau cangkangnya sebagai obat, perlu pengolahan terlebih dulu. Bisa dijadikan buah kering, teh racik, atau ramuan instan. Namun, yang sering dilakukan adalah dengan menjadikannya teh racik dan ramuan instan.
Bagian lain yang bisa dijadikan obat adalah batang dan daun. Menurut Ning dalam bukunya, batang mahkota dewa secara empiris bisa mengobati kanker tulang. Sedangkan daunnya bisa menyembuhkan lemah syahwat, disentri, alergi, dan tumor. Cara memanfaatkan daun adalah dengan merebus dan meminum airnya.
Jangan kaget. Begitu minum ramuan mahkota dewa, kita segera merasakan serangan kantuk. Efek ini normal. Efek lainnya adalah mabuk. Untuk menghilangkan efek ini dianjurkan untuk minum air lebih banyak. Untuk konsumsi selanjutnya, takaran mahkota dewa perlu dikurangi. Jika masih tetap mabuk, sebaiknya untuk sementara hentikan dulu. Di samping efek buruk tadi ternyata masih ada efek “baik”-nya. “Psst ... kadang-kadang kaum pria ada yang libidonya meningkat,” bisik Ning.
Menurut Ning, dalam proses menyembuhkan penyakit dalam atau penyakit serius macam kanker rahim, setelah pasien mengonsumsi seduhan mahkota dewa badannya bisa merasakan panas-dingin, bahkan kadang kala mengeluarkan gumpalan darah berbau busuk. “Ini merupakan proses pembersihan penyakit,” tulis Ning.
Penggunaannya bisa dalam bentuk ramuan tunggal bisa pula ramuan campuran. “Pencampuran dengan tumbuhan obat lain dimaksudkan untuk memperkuat khasiatnya dan menetralisir racun. Juga untuk mengurangi rasa tidak enaknya,” tutur Ning, yang mengaku sering melayani “resep” yang ditulis beberapa dokter.
Upaya penyembuhan menggunakan ramuan mahkota dewa, menurut Ning, tidak bisa cepat membuahkan hasil. Pengobatannya perlu dilakukan beberapa kali. Bahkan untuk penyakit berat yang kronis perlu waktu lama. Yang perlu diperhatikan adalah takaran penggunaannya mesti tidak melebihi yang dianjurkan. Kalau takarannya berlebih, pengaruh yang tidak diinginkan bisa muncul.
Mesti diingat, wanita hamil muda dilarang mengonsumsi mahkota dewa. Seperti dikutip Ning, Sumastuti juga telah membuktikan mahkota dewa mampu berperan seperti oxytosin atau sintosinon yang dapat memacu kerja otot rahim sehingga memperlancar proses persalinan. Ini bisa membahayakan kehamilan yang masih muda.
Yang tak kalah penting, pesan Ning, dalam menggunakan ramuan mahkota dewa kita dianjurkan menyugesti atau menyakinkan diri bahwa ramuan ini manjur, berdoa untuk kesembuhan kita, dan tetap mengunjungi dokter untuk mengetahui perkembangan kesehatan kita. (intisari)

Resep untuk Menjinakkan Kanker
Pada orang dewasa, untuk mengobati kanker (payudara atau rahim) yang tidak terlalu parah atau sekadar upaya pencegahan, cukup gunakan satu sendok makan ramuan instan yang diseduh dengan segelas air minum. Minum sehari dua kali, pagi dan sore hari.
Bila penyakitnya serius, perlu ramuan campuran teh racik mahkota dewa dan kunyit putih instan. Caranya, kita rebus satu sendok teh teh racik mahkota dewa dalam tiga gelas air hingga airnya tinggal setengahnya. Lalu, tambahkan satu sendok teh kunyit putih instan. Ramuan ini diminum tiga kali sehari.
Untuk penyakit yang sangat serius dosis ini dibuat dua kali lipat atau sampai satu sendok makan teh racik mahkota dewa. Pengobatan ini memerlukan waktu 3 - 6 bulan. Setelah pasien merasa sembuh ramuan tetap dikonsumsi dengan takaran dikurangi.

Mengendalikan diabetes
Untuk mencegah atau mengobati penyakit diabetes yang tidak terlalu serius diperlukan 3 - 5 potong teh racik mahkota dewa yang direbus dalam tiga gelas air bersama tiga lembar daun salam. Perebusan dilakukan hingga air tinggal setengahnya. Ramuan ini diminum tiga hari sampai seminggu sekali. Sedangkan untuk mengobati diabetes parah kita merebus dengan cara yang sama: sesendok teh racik mahkota dewa dan tiga lembar daun salam. Ramuan diminum tiga kali sehari.

purbalingga

Kabupaten Purbalingga, adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Tengah. Ibukotanya adalah Purbalingga. Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Pemalang di utara, Kabupaten Banjarnegara di timur dan selatan, serta Kabupaten Banyumas di barat dan selatan.

Geografi

Terletak pada 101° 11" - 109°35" Bujur Timur dan 7°10" - 7°29".[1] Purbalingga berada di cekungan yang diapit beberapa rangkaian pegunungan. Di sebelah utara merupakan rangkaian pegunungan (Gunung Slamet dan Dataran Tinggi Dieng). Bagian selatan merupakan Depresi Serayu, yang dialiri dua sungai besar Kali Serayu dan anak sungainya, Kali Pekacangan. Ibu kota Kabupaten berada di Purbalingga, sekitar 21 km sebelah timur laut Purwokerto.

Pembagian administratif

Kabupaten Purbalingga terdiri atas 18 kecamatan, yaitu Kemangkon, Bukateja, Kejobong, Pengadegan, Kaligondang, Purbalingga, Kalimanah, Padamara, Kutasari, Bojongsari, Mrebet, Bobotsari, Karangreja, Karangjambu, Karanganyar, Kertanegara, Karangmoncol dan Rembang. Sebanyak 18 kecamatan itu dibagi lagi atas 224 desa dan 15 kelurahan. Pusat pemerintahan berada di Kecamatan Kota Purbalingga.

Industri

Di Purbalingga ada banyak industri dengan bahan baku rambut manusia untuk dijadikan bulu mata palsu (eye-lash) atau juga dibuat wig atau rambut palsu serta sanggul maupun hair piece yang dipasang untuk memberikan tambahan rambut atau juga high-light secara temporer di rambut kita.[2] Keistimewaan lain adalah industri knalpot yang merupakan transformasi dari industri kuali dan panci tembaga. Knalpot Braling cukup terkenal di kalangan pemilik mobil, sebagai alternatif suku cadang murah.

Pariwisata

  • Gua Lawa, Goa alam yang terletak di Kecamatan Karangreja, 25 km sebelah utara Purbalingga.
  • Wisata Agro Kebun Strawberry terletak di Pratin, Serang, Kec. Karangreja.
  • Desa Wisata Karangbanjar, merupakan pemukiman dengan suasana Pedesaan yang alami dan aneka pusat kerajinan rumah tangga. Desa Wisata Karangbanjar merupakan salah satu tujuan wisata yang sering dikunjungi wisatawan, baik lokal maupun manca negara. Letaknya juga sangat strategis, karena tepat sejalur dengan obyek wisata andalan lainnya seperti Owabong, Taman , Taman Buah dan Museum Uang. Di desa Wisata Karang Banjar ini, pengunjung dapat melihat secara langsung ke home industri proses pembuatan rambut palsu, bulu mata palsu, sapu lidi, sapu ijuk, sanggul. Ada juga fasilitas ‘homestay’ di rumah penduduk dengan biaya yang sangat terjangkau. Suasana pedesaan yang sejuk, makanan khas daerah setempat, penduduk yang ramah membuat suasana yang semakin nyaman.
  • Objek wisata air Bojongsari atau terkenal dengan singkatan Owabong juga merupakan objek wisata favorit. Saat ini ada banyak arena bermain yang melengkapi Owabong ini. Di samping kolam renang juga ada kolam arus, arena Gokar, waterboom, arung jeram, terapi ikan, arena outbond dan permainan air lainnya.
  • Purbasari Pancuran Mas, dikenal pula sebagai RiverWorld karena memiliki koleksi ikan air tawar yang lengkap seperti Arwana, Piranha dan ikan raksasa Arapaima Gigas dari Sungai Amazon yang panjangnya mencapai 3 meter. Selain itu terdapat pula koleksi Unggas, Koleksi Burung dan Tanaman Hias yang menarik juga disertai area permainan anak berupa 'Waterboom.
  • Pendakian Gunung Slamet dapat dimulai dari Pos Bambangan, Desa Kutabawa, Kecamatan Karangreja. Rute ini termasuk rute paling populer bagi para pendaki.
  • Monumen Jenderal Soedirman, yang terletak di Desa Bantarbarang Kecamatan Rembang. Berupa patung Jenderal Soedirman dan tempat kediaman beliau semasa kecil diantaranya ranjang kayu tempat beliau tidur waktu bayi, perpustakaan, masjid, dan relief kisah kehidupanya.
  • Museum Uang, berisi koleksi uang-uang kuno dari Indonesia dan mancanegara.
  • Museum Reptil dan Serangga (Purbalingga Reptile and Insect Park), berisi koleksi binatang melata dan reptil dan koleksi tanaman buah naga.
  • Museum Wayang Purbalingga
  • Museum dan Perpustakaan Umum Daerah Poerbakawatja
  • Bumi perkemahan dan arena Outbound Munjul luhur
  • Kolam Pemandian Walik Asri
  • Curug Karang, disebut demikian karena memiliki bebatuan hitam dan terjal dengan tiga tingkatan curug.
  • Curug Nini, walaupun air terjunnya tidak terlalu tinggi, di bawah curug ini terdapat sumber mata air yang tidak pernah kering. Menurut ceritera rakyat setempat, di sini terdapat ikan yang tinggal kepala dan durinya saja.
  • Curug Silintang dan Silawang, curug ini terletak di desa Tlahab, Kec. Karangreja.
  • Curug Ciputut, yang memiliki ketinggian 30 m, panorama alamnya sangat indah dan air curug ini juga tidak pernah kering. Di objek wisata alam ini sering di kunjungi wisatawan remaja pada saat libur. Medan menuju Curug Ciputut ini agak sulit. Justru karena tingkat kesulitan menuju lokasi wisata ini sering dijadikan sarana petualangan bagi wisatawan remaja.
  • Kabupaten Purbalingga juga memiliki objek wisata air cukup eksotik, yakni Congot yang merupakan pertemuan dua buah sungai, yakni Sungai Klawing dan Serayu. Objek wisata ini terletak di Desa Kedungbendo, Kecamatan Kemangkon, sekitar 15 km selatan kota Purbalingga.
  • Usman Janatin City Park, Purbalingga. Sebelum dijadikan taman kota, dulu area ini merupakan Pasar Kota Purbalingga akan tetapi lokasi pasar telah dipindah ke bekas Stadion Wasesa (sekarang stadion berada di Kelurahan Purbalingga Kidul dengan nama Gelora Goentoer Darjono) dengan nama Pasar Segamas yang merupakan salah satu pasar terbesar di Jawa Tengah. Tempat ini biasa anak muda-mudi bisa berkumpul, duduk-duduk di taman kota yang luas. Di tempat ini dilengkapi dengan LCD yang berukuran besar menayangkan serba serbi kota Purbalingga dengan perkembangannya. Di sini pula terdapat gedung Entertainment Center yang di gunakan untuk acara-acara kesenian serta terdapat panggung di sisi selatannya.
  • Wisata Kayak dan Sekolah Kayak Nasional [3]

Transportasi

Sarana transportasi utama untuk menuju dari dan ke Purbalingga adalah angkutan Bus. Tersedia berbagai macam Bus baik AKDP(Antar Kota Dalam Propinsi) maupun AKAP(Antar Kota Antar Propinsi). Memiliki Stasiun Kereta Api tapi sekarang sudah tidak berfungsi juga ada Bandar Udara Wirasaba yang berfungsi sebagai Sarana Transportasi Pesawat Udara untuk keperluan Militer.

Olah raga

Purbalingga memiliki Klub sepakbola Persap (Persatuan Sepakbola Purbalingga) yang pada 18 Januari tahun 2011 ini menjuarai Kompetisi divisi II PSSI 2010-2011. [4]

Komunitas

Purbalingga memiliki Komunitas Film Independen yang sangat diperhitungkan di kancah Nasional. Berbagai ajang perfilman nasional berhasil diraih dan dimenangi, selain itu Komunitas ini juga menggelar ajang festival film independen secara rutin yang disebut PFF (Purbalingga Film Festival). [5] [6] Untuk pertama kalinya pada 6 Desember 2010 Komunitas Film Independen Purbalingga memenangi Piala Citra dalam Festival Film Indonesia untuk kategori Film Pendek. [7] [8] [9]

Kuliner

Makanan yang paling dikenal di Purbalingga adalah mendoan, ini adalah makanan yang dibuat dari tempe kedele. Istimewanya, pembuatan mendoan diproses mulai dari saat membuat tempenya, jadi mendoan tak bisa dibuat dari sembarang tempe. Tempe mendoan adalah tempe tipis yang dibuat melebar/meluas. Untuk membuat mendoan, tempe ini diberi tepung yang dibumbu garam, ketumbar dan daun bawang. Digoreng sebentar sehingga masih terasa lunak, bila digoreng agak lama akan menjadi tempe "muledi" yang sedikit agak liat. Lebih lama lagi sampai kering maka disebut tempe "keripik".
Purbalingga juga dikenal sebagai tempat pabrik Slamet, yang memproduksi permen Davos sejak tahun 1931 [10], permen ini sangat dikenal sejak zaman dulu. Oleh-oleh istimewa lainnya apalagi kalau bukan kacang mirasa. Penampilannya bolehlah gosong dan mirip kacang kulit khas pedesaan. Tapi rasanya? Banyak orang ketagihan untuk membelinya dan membawanya sebagai oleh-oleh. Berbeda dnegan kacang kulit pabrikan, kacang mirasa dibuat dengan cara merendamnya pada air sehari semalam. Keesokan harinya dilumuri garam dan dibiarkan dalam bak selama sehari semalam juga. Besoknya baru direndam air lagi selema sehari semalam. Kemudian dijemur di bawah sinar matahari, baru setelah kering disangrai dengan pasir. Jadilah kacang khas Purbalingga yang renyak dan 'kemlithik'.
Sroto (nama sebutan soto untuk wilayah Purbalingga dan Banyumas) juga terkenal. Perbedaan mendasar sroto dengan soto pada umumnya terletak pada sambalnya yaitu sambal kacang yang pedas legit, menggunakan ketupat bukan nasi, serta ditaburi suwiran daging dan remasan krupuk. Beda Sroto Sokaraja dengan Sroto Purbalingga juga bisa dilihat dari kerupuknya. Umumnya Sroto Sokaraja menggunakan krupuk warna warni, sedangkan Sroto Purbalingga menggunakan krupuk merah putih. Sroto Purbalingga yang kesohor terutama sroto kriyiknya [11]. Di sini setelah daging ayam disuwir untuk sroto maka "rongkong"nya (tulang dada) digoreng kering dan disajikan sebagai lauk sroto. Rasanya garing dan kriyik-kriyik, itu sebabnya disebut sroto kriyik. Selain sroto kriyik, ada juga sroto so yang tak kalah nikmat. Sroto So[12] ini mirip pada umumnya sroto khas Purbalingga, hanya saja ada tambahan daun melinjo atau yang biasa disebut 'so' yang menambah cita rasa unik makanan berkuah ini. Sroto khas lainnya biasa disebut sesuai lokasinya, seperti Sroto Bancar dan Sroto Jatisaba.
Ada lagi makanan khas yang sering diburu orang ketika bertandang ke Purbalingga, yaitu Buntil. Buntil ini dibuat dari kukusan daun keladi, daun pepaya atau daun singkong yang diisi parutan kelapa dicampur ikan teri, diberi bumbu bawang, cabai, lengkuas, asam, garam, dsb. Cara penyajiannya, buntil disiram kuah pedas berbahan utama santan dan cabai merah, lengkap dengan cabai rawit dibiarkan utuh, tidak diiris. Sangat nikmat dimakan saat hangat dengan nasi yang baru tanak. Untuk oleh-oleh, sebaiknya beli Buntil yang tidak bersantan, karena bisa tahan sampai seminggu. Buntil hampir selalu tersedia di setiap pasar pagi di berbagai pelosok Kabupaten Purbalingga. Namun yang paling terkenal Buntil Pasar Kutasari. Untuk mendapatkan semangkuk buntil di Pasar Kutasari, orang rela mengantri sejak pagi.
Sate Blater juga bisa menjadi menu pilihan lain yang khas dari Purbalingga. Disebut Sate Blater karena asal muasal sate ini dari Desa Blater, Kecamatan Kalimanah. Meski sama-sama sate ayam, Sate Blater sedikit berbeda dengan sate Madura atau sate ayam lainnya. Perbedaannya terletak pada cara memasaknya. Jika pada umumnya sate dibakar saat daging masih mentah, kalau sate blater sebelum dibakar harus direndam dalam bumbu rahasia racikan khas orang-orang Desa Blater, dan saat dibakarpun masih berkali-kali dilumuri bumbu yang sama. Sehingga cita rasanya memang sangat terasa hingga gigitan terakhir. Proses memasak yang berbeda, membuat sate ini juga kuat disimpan hingga tiga hari. bahkan jika disimpan di lemari pendingin bisa lebih lama lagi.
Selain makanan, Purbalingga juga dikenal dengan es duriannya yang selalu membuat kangen. Meskipun saat ini banyak yang meniru, tidak ada yang menandingi rasa khas es durian Tugu Bancar racikan Pak Kasdi. Di dalam semangkuk es durian, daging buah durian disiram gula merah cair dan santan kelapa segar, ditambah serutan es batu hingga menggunung. Tak berhenti sampai disitu, gunungan es durian itu masih disiram susu kental manis dan sesendok cokelat panas.
Ada juga kue Nopia,[13] asalnya juga dari Purbalingga, sekitar tahun 50-an keluarga Ting Lie Liang memulai usaha bikin penganan nopia yang juga disebut telor gajah. Bantuknya putih dari tepung terigu berisi gula Jawa. Ada juga nopia mini yang biasa disebut mino. Baik nopia maupun mino tersedia dalam berbagai rasa, seperti rasa durian, rasa nana, rasa stroberi dan yang rasanya paling unik rasa bawang merah.

Pendidikan

Tokoh terkenal


Masjid Agung Purbalingga
  • Jenderal Soedirman, jenderal besar pertama di Indonesia. Legenda dalam dunia militer Indonesia, pakar perang gerilya dan terkenal gigih dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
  • Usman Janatin bin H. Ali Hasan, (lahir di Dukuh Tawangsari, Desa Jatisaba, Kecamatan Purbalingga, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, 18 Maret 1943 – meninggal di Singapura, 17 Oktober 1968 pada umur 25 tahun) adalah salah satu dari dua anggota KKO (Korps Komando Operasi; kini disebut Marinir) Indonesia yang ditangkap di Singapura pada saat terjadinya Konfrontasi dengan Malaysia. Bersama dengan seorang anggota KKO lainnya bernama Harun, ia dihukum gantung oleh pemerintah Singapura pada Oktober 1968 dengan tuduhan meletakkan bom di wilayah pusat kota Singapura yang padat pada 10 Maret 1965 (lihat Pengeboman MacDonald House). Ia dimakamkan di TMP Kalibata, Jakarta.
  • Syekh Nahrawi al banyumasyi, Beliau adalah seorang ulama yang sangat masyhur di tanah Arab. Beliau banyak mempunyai murid dan bahkan menjadi hakim agung di Arab Saudi (lihat; Islam transformasi; Azyumardi Azra; Gramedia; 1997). Syeh Nahrowi ini wafat pada tahun 1926 di Makkah.
  • KH Abu 'Amar, beliau adalah kakak dari Syeh Nahrowi al Banyumasi. KH Abu 'Amar ini adalah seorang intelektual muslim yang sangat disegani tidak saja pada regional Banyumas akan tetapi juga nasional. Kancah beliau di tingkat nasional bisa ditelusur ketika beliau berteman akrab dengan seorang hakim belanda yang sangat terkenal yaitu Prof. Terrhar. Diskusi yang intens KH 'Abu 'Amar ini dengan Terhar ini kemudian memunculkan perlunya sebuah peradilan bagi kaum inderland tersendiri yang terpisah dengan landrat yang ada ketika itu. Peradilan ini hanya diberlakukan buat kaum inderlands yang berhubungan dengan hukum-hukum perdata (Begerlijc Wetbook). Sektor yang diurus oleh peradilan ini meliputi pernikahan, perceraian, hukum waris. Peradilan ini kemudian dikenal dengan Pengadilan Agama, yang peradilan agama ini telah berkembang sekarang sampai keseluruh persada nusantara. Dalam sejarah peradilan di Indonesia, pengadilan agama ini sekarang telah menjadi salah satu dari empat peradilan di Indonesia. Dan sekarang pengadilan Agama telah sama kedudukannya dengan pengadilan umum serta dibawah satu atap Mahkamah Agung. Bahkan kewenangan Pengadilan Agama kini telah meluas tidak saja hal-hal yang berkenaan denngan hukum Perdata tapi juga menerima sengketa pidana yang bersifat syariah.
  • KH Mohammad Ngisom, beliau adalah putra dari KH Abu 'Amar. Beliau merupakan ulama yang sangat disegani di Nusantara. Beliau pada masa mudanya berdakwah tidak saja di Indonesia tapi juga di Singapura, timur tengah bahkan sampai Rusia. Penuturan secara lisan yang writer himpun menyatakan bahwa ketika beliau di singapura melakukan dakwah sampai hampir puluhan tahun. Sampai kemudian beliau mempunyai istri orang singapura. Tidak hanya itu sekembalinya beliau berdakwah melanglang buana, kemudian beliau juga aktif di partai politik masyumi. Karier politik beliau cukup cemerlang dengan menjadi ketua DPRD Kab. Purbalingga pertama kalinya.
  • KH R Abdul Mu'in, cucu dari KH Abu 'Amar. Kemudian ada pula Drs. H Abbas Mu'in MA.
  • Abdullah Sya'roni, SH., adalah mantan duta besar RI yang berkuasa penuh atas negara syiria, lebanon dan palestina. beliau juga adalah putra asli Kauman Purbalingga, yang juga masih berkait erat keturunan KH Abu'Amar.
  • KH Ahsin Ma'ruf, beliau ini asalnya dari desa Kertanegara Purbalingga. Masa mudanya beliau habiskan beraktivitas di organisasi keagamaan. Hingga kemudian beliau mewakili Purbalingga untuk duduk di DPRD Propinsi jawa Tengah periode 1971-1977.
  • H. Supriyadi, beliau berasal dari desa Kalijaran kecamatan Karanganyar. masa mudanya memang telah bergelut dengan dunia politik. Baginya politik itu adalah sesuatu yang sangat mengasikkan. Belaiu adalah putra dari KH Hisyam Amrullah, seorang panutan yang sangat disegani di Purbalingga. KH Hisyam ini merupakan ulama yang sangat pilihan terutama dibidang falaq atau astronomi dan beliau ini juga banyak sekali menciptakan dan telah diterbitkan syair-syair karangan beliau yang berupa puji-pujian. Terakhir beliau menjabat sebagai anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat periode 1984-1989 utusan daerah.